7 Cara Cerdas Menghadapi Anak Tantrum
Tantrum adalah keadaan
ketika anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling – guling
di lantai, hingga melempar barang. Kondisi ini pasti membuat Bunda stress dan
bingung. Tenang ya bun, tantrum merupakan sebuah situasi yang wajar terjadi
pada anak.
Kondisi ini biasanya
dialami anak berusia 1-3 tahun dengan durasi berbeda pada setiap anak. Saat hal
ini terjadi di tempat umum, apa yang perlu Bunda lakukan untuk mengatasi
tantrum pada anak?
Kemampuan sosial dan
emosional anak sangat berkembang pada fase ini. Di samping itu, kesulitan anak
mengekspresikan perasaannya juga bisa menjadi alasan lain anak menjadi tantrum.
Fase tantrum akan membuat anak menangis, ngambek, marah bahkan tak jarang ia
akan berguling di lantai karena keinginannya tidak terpenuhi.
1. Ajak Bicara
Minta si kecil mengungkapkan perasaannya, agar ia merasa lebih lega. Tanyalah mengapa ia marah. Hal ini dapat membuat mereka merasa didengar. Jika ia belum bisa berbicara, beri pertanyaan mudah seperti, “Adik lapar? Adik masih ngantuk?” Ia pasti akan mengangguk atau menggeleng. Jika ia sudah mengungkapkan perasaannya maka kemarahannya akan reda.
2. Hentikan Kesibukan Bunda Sementara
Bisa jadi si kecil berteriak karena ingin mendapat perhatian dari Bunda, maka hentikan sejenak segala aktifitas Bunda, tidak ada salahnya menemani si kecil beraktifitas sejenak, kemudian melanjutkan kembali pekerjaan Bunda.
3. Beri Ciuman dan Pelukan
Kejaiban pelukan dan ciuman mampu meredam amarah si kecil. Setelah mereka tenang, tanyakan alasan mengapa mereka marah.
4. Bercanda
Anak tantrum perlu dialihkan dengan sedikit humor dan candaan ringan. Seperti bermain ekspresi wajah, bermain cilukba, dan lain-lain.
5. Mandi
Mandi dan bermain dengan air, sabun dan mainan kesayangannya dapat membuatnya tenang kembali.
6. Aktivitas di Luar Rumah
Bermain di luar rumah seperti di taman, mandi bola di mal, atau bertemu dengan teman sebayanya dapat membuat si kecil lupa dengan rasa kesalnya.
7. Biarkan si Kecil bermain Sesuka Hati
Daripada kesal melihat si kecil tantrum, biarkan saja ia bermain sesuka hati, selama itu tidak membahayakan dirinya. Bermain air, pasir, atau apapun yang membuat mereka senang, dapat menghindari si kecil dari tantrum.
Walau
begitu ternyata tantrum pada anak memiliki banyak manfaat. Tantrum pada anak
ternyata dapat mempengaruhi kesehatan emosional anak. Berikut ini alasan
mengapa tantrum bermanfaat positif:
1. Lebih Baik Dikeluarkan
Air mata mengandung kortisol, hormone
stress, saat si kecil menangis, dia sebenarnya sedang melepas stress dari
tubuh. Air mata dapat menurunkan tekanan darah anak, dan memperbaiki mood.
2. Menangis Membuatnya Belajar
Seringkali ketika si kecil berusaha
melakukan sesuatu dan tidak berhasil, ia mengekspresikan frustasinya dengan
menangis. Ternyata cara tersebut bisa membantunya belajar hal baru.
3. Tidur Lebih Nyenyak
Membiarkan anak mengalami tantrum
sampai ia tenang akan meningkatkan rasa tenang sehingga ia pun bisa tidur nyenyak
di malam hari.
4. Berkata “tidak” adalah hal baik
Anak bisa menjadi tantrum karena orangtuanya
berkata "tidak" pada permintaannya. Itu adalah hal yang baik. Berkata
"tidak" akan memberi anak batasan tentang perilaku yang baik dan
tidak. Berani mengatakan "tidak" juga berarti kita tidak takut
menghadapi reaksi anak dan emosinya.