facebook pixel

7 Cara Cerdas Menghadapi Anak Tantrum

Main Image: 7 Cara Cerdas Menghadapi Anak Tantrum

Tantrum adalah keadaan ketika anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling – guling di lantai, hingga melempar barang. Kondisi ini pasti membuat Bunda stress dan bingung. Tenang ya bun, tantrum merupakan sebuah situasi yang wajar terjadi pada anak.

Kondisi ini biasanya dialami anak berusia 1-3 tahun dengan durasi berbeda pada setiap anak. Saat hal ini terjadi di tempat umum, apa yang perlu Bunda lakukan untuk mengatasi tantrum pada anak?

Kemampuan sosial dan emosional anak sangat berkembang pada fase ini. Di samping itu, kesulitan anak mengekspresikan perasaannya juga bisa menjadi alasan lain anak menjadi tantrum. Fase tantrum akan membuat anak menangis, ngambek, marah bahkan tak jarang ia akan berguling di lantai karena keinginannya tidak terpenuhi.

  1. 1.      Ajak Bicara

            Minta si kecil mengungkapkan perasaannya, agar ia merasa lebih lega. Tanyalah mengapa ia marah. Hal ini dapat membuat mereka merasa didengar. Jika ia belum bisa berbicara, beri pertanyaan mudah seperti, “Adik lapar? Adik masih ngantuk?” Ia pasti akan mengangguk atau menggeleng. Jika ia sudah mengungkapkan perasaannya maka kemarahannya akan reda.

    2.      Hentikan Kesibukan Bunda Sementara

            Bisa jadi si kecil berteriak karena ingin mendapat perhatian dari Bunda, maka hentikan sejenak segala aktifitas Bunda, tidak ada salahnya menemani si kecil beraktifitas sejenak, kemudian melanjutkan kembali pekerjaan Bunda.

    3.      Beri Ciuman dan Pelukan

            Kejaiban pelukan dan ciuman mampu meredam amarah si kecil. Setelah mereka tenang, tanyakan alasan mengapa mereka marah.

    4.      Bercanda

            Anak tantrum perlu dialihkan dengan sedikit humor dan candaan ringan. Seperti bermain ekspresi wajah, bermain cilukba, dan lain-lain.

    5.      Mandi


            Mandi dan bermain dengan air, sabun dan mainan kesayangannya dapat membuatnya tenang kembali.

    6.      Aktivitas di Luar Rumah

            Bermain di luar rumah seperti di taman, mandi bola di mal, atau bertemu dengan teman sebayanya dapat membuat si kecil lupa dengan rasa kesalnya.

    7.      Biarkan si Kecil bermain Sesuka Hati

            Daripada kesal melihat si kecil tantrum, biarkan saja ia bermain sesuka hati, selama itu tidak membahayakan dirinya. Bermain air, pasir, atau apapun yang membuat mereka senang, dapat menghindari si kecil dari tantrum.

                               Walau begitu ternyata tantrum pada anak memiliki banyak manfaat. Tantrum pada anak ternyata dapat mempengaruhi kesehatan emosional anak. Berikut ini alasan mengapa tantrum bermanfaat positif:

1.      Lebih Baik Dikeluarkan

Air mata mengandung kortisol, hormone stress, saat si kecil menangis, dia sebenarnya sedang melepas stress dari tubuh. Air mata dapat menurunkan tekanan darah anak, dan memperbaiki mood.

2.      Menangis Membuatnya Belajar


Seringkali ketika si kecil berusaha melakukan sesuatu dan tidak berhasil, ia mengekspresikan frustasinya dengan menangis. Ternyata cara tersebut bisa membantunya belajar hal baru.

3.      Tidur Lebih Nyenyak

Membiarkan anak mengalami tantrum sampai ia tenang akan meningkatkan rasa tenang sehingga ia pun bisa tidur nyenyak di malam hari.

4.      Berkata “tidak” adalah hal baik

Anak bisa menjadi tantrum karena orangtuanya berkata "tidak" pada permintaannya. Itu adalah hal yang baik. Berkata "tidak" akan memberi anak batasan tentang perilaku yang baik dan tidak. Berani mengatakan "tidak" juga berarti kita tidak takut menghadapi reaksi anak dan emosinya.

Share this Post:
Whatsapp Telepon SMS