facebook pixel

Cara Mengatasi Anak Lambat Bicara

Main Image: Cara Mengatasi Anak Lambat Bicara

Usia balita merupakan usia emas bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Bunda perlu membekali diri dengan pengetahuan seputar tumbuh kembangnya. Salah satu hal yang perlu Bunda ketahui yaitu mengenai tanda keterlambatan tumbuh kembang pada anak, termasuk keterlambatan bicara atau speech delay.

Deteksi Dini Keterlambatan Bicara Pada Si Kecil

Keterlambatan perkembangan si Kecil dapat terjadi pada satu ranah atau lebih. Secara garis besar perkembangan anak terdiri dari motor kasar, motor halus, bicara atau bahasa, kognitif, personal, sosial dan kemandirian. Keterlambatan bicara merupakan hal yang sering dijumpai. Penyebabnya sangat luas dan kompleks, sehingga perlu diketahui tBunda-tBundanya agar mudah mendeteksi terjadinya keterlambatan bicara pada si Kecil.

Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak, diantaranya adalah:

        1.      Gangguan pendengaran
2.      Gangguan otak - retardasi mental
3.      Gangguan Bahasa reseptif/ ekspresif
4.      Autisme
5.      Gangguan organ mulut seperti gangguan artikulasi
6.      Anak dibesarkan di lingkungan dua bahasa/ bilingual.

 

Untuk mengetahui diagnosis pasti penyebabnya, diperlukan pendekatan multidisiplin oleh dokter anak, telinga-hidung-tenggorok (THT), psikolog dan psikiater anak, dan terapi dapat dimulai secara sistematis sesuai keadaan pasien.

Sebenarnya, perkembangan bicara tiap anak berbeda-beda. Namun, ada patokan dasar yang bisa Bunda gunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan bicara anak sesuai usianya. Hal ini bisa diterapkan untuk mendeteksi apakah anak Bunda mengalami keterlambatan dalam berbicara atau tidak.

Berikut ini adalah patokan kemampuan berbicara anak sesuai usianya.

Usia 3 bulan

Pada usia ini, bayi mulai mengeluarkan suara yang tidak memiliki arti seperti berdekut atau bisa dibilang ‘bahasa bayi’. Dia juga sudah mulai mengenali dan mendengarkan suara Bunda serta memperhatikan wajah Bunda saat berbicara kepadanya. Sebagai orang tua, Bunda harus jeli dengan tiap tangisan yang dia keluarkan. Pada usia tiga bulan, bayi sudah bisa menangis untuk kebutuhan yang berbeda-beda.

Usia 6 bulan

Bayi mulai mengeluarkan suara-suara yang berbeda dan terdengar lebih jelas suku katanya, walau tidak memiliki arti, seperti mengucapkan “da-da” atau “ba-ba”. Pada akhir usia enam bulan, bayi sudah bisa bersuara untuk mengekspresikan kondisinya saat senang atau sedih, melihat ke arah yang menimbulkan suara, dan memperhatikan alunan musik. Saat namanya disebut, bayi juga sudah bisa menoleh ke arah Bunda.

Usia 9 bulan

Setelah usia sembilan bulan, bayi akan memahami beberapa kata dasar seperti ‘”tidak” atau “ya”. Dia juga mulai menggunakan nada suara yang lebih luas.

Usia 12 bulan

Dia sudah bisa mengucapkan kata “mama” atau “ayah” dan menirukan kata-kata yang Bunda ucapkan. Pada usia satu tahun ini, dia sudah bisa memahami beberapa perintah seperti, “Ayo, kemari” atau “Ambil botolnya”. Bayi juga sudah mengenal beberapa benda seperti sepatu, boneka, atau botol susu.

Usia 18 bulan

Bayi sudah bisa mengulang kata-kata yang Bunda ucapkan kepadanya dan akan menunjuk ke sebuah benda atau bagian tubuh yang Bunda sebutkan. Di usia tersebut, bayi juga sudah bisa mengucapkan sekitar 10 kata dasar. Namun normal jika ada beberapa kata yang masih belum jelas pengucapannya seperti kata “makan” disebut “mam”.

Usia 24 bulan

Dia sudah bisa mengucapkan setidaknya 50 kata dan berkomunikasi memakai dua kosa kata seperti “mau susu”.

Usia 3-5 tahun

Kosakata yang dimiliki anak pada usia tersebut akan berkembang dengan cepat. Pada usia tiga tahun, sebagian besar anak-anak dapat menangkap kosakata baru dengan cepat. Mereka juga sudah bisa memahami perintah yang lebih panjang seperti, “Ayo, cuci kaki dan sikat gigi” atau “Buka sepatunya lalu ganti baju”.

Pada usia empat tahun, dia akan berbicara menggunakan kalimat yang lebih panjang dan bisa menjelaskan sebuah peristiwa. Satu tahun kemudian, dia sudah bisa berbincang-bincang dengan orang lain.

Cara Mengatasi Anak Lambat Bicara

Peran aktif Bunda sebagai orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan bicara anak. Ada cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk merangsang kemampuan berkomunikasi Si Kecil.

1.      Ikuti Semua ucapannya

Perhatikan suara-suara  tidak jelas ala bayi yang terucap dari Si Kecil. Kemudian ikuti dengan persis suara tersebut. Meski Bunda tidak mengerti apa maksudnya, Bunda bisa mengulangi perkataannya sesuai yang Bunda tangkap. Lalu bertanya kepadanya apa maksud dari kata-kata tersebut.

2.      Berbicara sambil memperagakan kosa katanya

Saat berbicara dengan bayi, Bunda harus aktif bergerak dan ekspresif. Misal Bunda mengatakan, “Ayo, kita minum susu” sambil menggoyang-goyangkan botol susu

3.      Biasakan Membuat Narasi

Meski dia belum bisa berbicara layaknya orang dewasa, Bunda tetap bisa memakai percakapan sehari-hari saat berkomunikasi dengannya. Misalnya saat memakaikan baju pada anak Bunda bisa berbicara, “Hari ini adik pakai baju motif bunga-bunga agar terlihat cantik” sambil memperlihatkan baju kepada Si Kecil. Hal ini bisa membantu bayi memahami objek tertentu melalui perkataan Bunda. Terapkanlah hal ini pada kegiatan lainnya seperti saat mandi, memberikan makan, mengganti popok, dan sebagainya.

4.      Kembali Menjadi Anak Kecil

Ketika memiliki anak, terkadang orang tua harus bisa berakting menjadi anak kecil. Ajak Si Kecil untuk bermain, berpura-pura, atau membayangkan sesuatu untuk mengembangkan kemampuan verbalnya. Misalnya, pura-pura menelepon ayah dengan telepon mainan.

5.      Puji Perkembangannya

Selalu beri pujian, senyuman dan pelukan tiap kali dia mengeluarkan suara atau kosakata baru. Pada umumnya, bayi belajar berbicara dari reaksi orang-orang di sekitarnya.

Kapan Bunda Harus Konsultasi ke Dokter?

Bunda bisa berkonsultasi ke dokter anak jika anak terlambat bicara atau tidak sesuai patokan dasar yang telah disebutkan di atas. Sebaiknya lakukan pengecekan ke dokter sedini mungkin ketika Bunda melihat ada kejanggalan pada Si Kecil. Hal tersebut bisa sangat bermanfaat bagi masa depannya.

Share this Post:
Whatsapp Telepon SMS