facebook pixel

Cara Mengatasi GTM pada Bayi

Main Image: Cara Mengatasi GTM pada Bayi

Bunda pasti bingung, ketika sang anak sudah bisa makan MPASI atau makanan pendamping asi, tapi malah tidak mau makan, hal ini biasa disebut dengan GTM atau gerakan tutup mulut. GTM biasa terjadi pada anak-anak sejak usia bayi (6 bulan). Sebenarnya apa itu GTM dan apa saja penyebabnya? Simak artikel berikut ini!

Masalah GTM Bayi

Bayi yang baru saja mulai diperkenalkan makanan pendamping ASI memiliki kebutuhan energi dan zat gizi lainnya yang lebih tinggi dari ketika ia masih dalam masa ASI eksklusif. Kandungan gizi yang ada di dalam ASI sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Oleh karena itu, penting bagi para bayi untuk mengonsumsi makanan pendamping ASI agar kebutuhan energi dan zat gizi lain bisa tetap terpenuhi. Lantas, bagaimana jika bayi melakukan GTM?

Apabila anak mengalami GTM yang berlangsung lama bisa berdampak menurunkan status gizi, kualitas kesehatan, dan kualitas tumbuh kembangnya. Anak yang terus melancarkan aksi GTM bisa mengalami kurus, kurang gizi, rentan sakit, stunting, bahkan menurunkan kemampuan kognitifnya.

Penyebab Gerakan Tutup Mulut Bayi

1.      Bayi Belum Terbiasa dengan Makanan Selain ASI

Bayi yang mulai memasuki MPASI baru mengalami masa peralihan dari makanan cair, yaitu ASI ke makanan lunak. Beberapa bayi merasa makanan tersebut berbeda dari ASI yang biasa dikonsumsinya. Hal tersebut dapat menyebabkan bayi Anda melancarkan aksi GTM.

Peralihan tersebut bukan hanya dari tekstur makanan. Selama 6 bulan pertama, bayi mengonsumsi makanannya dengan cara mengisap. Menu MPASI menuntut cara makan yang berbeda, sehingga ini perlu waktu bagi bayi untuk membiasakan diri.

2.      Bayi Masih Kenyang

Alasan bayi menutup mulut pada saat diberikan makan juga bisa dikarenakan ia masih kenyang. Hal ini terjadi karena ia baru saja mengonsumsi ASI hingga memenuhi perutnya. Tentu saja, rasa kenyang akan membuat bayi enggan untuk makan dan ‘mengunci’ mulutnya.

3.      Bayi Sedang Tidak Nyaman atau Sakit

Ada banyak hal yang bisa membuat bayi merasa tidak nyaman. Beberapa hal tersebut seperti kepanasan, mengantuk, rasa bosan, gatal, sakit, tumbuh gigi, popoknya penuh urine atau feses, dan lainnya.

Ketidaknyamanan tersebut mengganggu nafsu makan bayi untuk makan. Akibatnya, bayi pun melakukan GTM. Ia lebih menginginkan Anda untuk mengatasi penyebab yang membuatnya tidak nyaman terlebih dahulu dan segera.

4.      Preferensi Tekstur Makanan

Kenapa bayi saya masih GTM padahal sudah terbiasa dengan tekstur makanan selain cair (ASI)? Tekstur lunak dan semi padat sudah diberikan secara rutin, tetapi gerakan tutup mulut bayi masih terjadi.

Bisa jadi itu dikarenakan ia cenderung pada salah satu tekstur makanan. Ini biasa terjadi pada bayi 8-9 bulan. Bayi di usia tersebut biasanya sudah mencicipi puree, bubur, nasi tim, nasi lunak, dan makanan jari (finger food).

Beberapa bayi lebih menyukai puree atau bubur, sehingga ia akan GTM ketika disajikan finger food atau nasi lunak. Pun, GTM bayi bisa terjadi pada bayi yang diberikan puree karena ia lebih menyukai makanan yang dipegang (finger food).

Bagaimana Cara Mengatasi GTM Bayi?

1.      Mengatur Waktu Makan

Aturlah jarak makan secara tepat. Upayakan untuk tidak memberikan ASI atau susu mendekati waktu makan pagi, siang, dan sorenya.

2.      Porsi Kecil Tapi Sering

Memaksakan anak menghabiskan satu porsi besar justru mempersulit proses belajar makan sang bayi. Sebaiknya beri ia makan dalam porsi kecil tapi frekuensi lebih sering. Terapkan responsive feeding, yaitu makan dengan memperhatikan kondisi mood si bayi. Jika bayi sudah menangis dan memberontak makan dengan malas-malasan sebaiknya acara makan di lanjutkan di jam lain.

3.      Beri Dia Makanan yang bisa dipegang dan dimakan sendiri

Karena sang anak hanya duduk diam disuapin dan tidak melakukan apa-apa, sebaiknya beri dia finger food atau makanan yang bisa digenggam. Bunda bisa kasih sayuran kukus atau biscuit bayi.

4.      Jangan Pernah Memaksa Anak Untuk Makan

Kebiasaan yang beredar di masyarakat adalah kalau mau bayi sehat harus makan yang banyak, seporsi besar harus habis. Tidak selamanya anak yang sehat itu adalah anak yang gembul. Selama garis di KMS menunjuk pada kurva normal dan DSA kalian menyatakan anak ibu sehat tidak kekurangan gizi, nggak perlu terpaku pada tampilan gendut biar puas dan yakin anakmu sehat. Saat ngasih makan, nggak cuma porsinya yang diperhatikan tapi juga kandungan nutrisinya. Saat anak malas makan pun, sebaiknya jangan sekali-kali memaksakan anak makan. Kita bisa coba lagi di jam lainnya atau menu lainnya

5.      Bersabar

Berbagai upaya apa pun bisa gagal jika Anda tidak memiliki kesabaran dalam memberi makan bayi. Oleh karena itu, memiliki kesabaran juga termasuk cara mengatasi anak GTM.

Itulah beberapa informasi penting terkait GTM bayi. Kini, Anda telah mengetahui penyebab dan cara mengatasi gerakan tutup mulut bayi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan si kecil!

Share this Post:
Whatsapp Telepon SMS