facebook pixel

Melatih Kemampuan Berbahasa pada Anak

Main Image: Melatih Kemampuan Berbahasa pada Anak

Kemampuan bahasa pada anak itu bukan hanya sekadar kemampuan anak dalam berbicara, tapi juga kemampuan dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, serta kemampuan dalam mengolah kata.

Kemampuan komunikasi itu artinya anak mampu mendengarkan (pada komunikasi lisan) atau memahami (pada komunikasi tulisan), lalu mampu mengolah informasi yang didengar dan dibaca tersebut, dan kemudian menyampaikan kembali informasi tersebut ke orang lain, dalam hal ini adalah Bunda.

Bunda bisa mulai melatih kemampuan berbahasa pada anak, bahkan sejak usia dini. Berikut ini beberapa tips efektif yang bisa Bunda terapkan sendiri ke anak untuk melatih kemampuan berbahasa.

Ajak bicara, perkaya kosa kata

Bunda harus rajin-rajin mengajak anak berbicara. Teruslah berbicara, walau saat ini masih terjadi komunikasi satu arah saja, tidak masalah. Setidaknya anak mengerti apa yang Bunda maksud. Setiap kata dan kalimat yang selalu anak dengar akan terekam dalam memorinya.

Ulang-ulang satu kata yang sama berkali-kali. Minta anak untuk mengucapkan kata yang diulang tersebut. Ada yang mempelajari bahwa jika seseorang telah mengucapkan sebuah kata yang sama lebih dari 100x, maka kata tersebut akan terekam permanen di otak dan akan keluar secara refleks. 

Permudah dengan cerita

Belajar bahasa melalui cerita-cerita akan terasa lebih menyenangkan dan mudah dimengerti oleh anak. Buatlah dan perbanyak cerita-cerita sederhana dengan mengambil materi yang ada atau kondisi yang terjadi di sekitar. 

Misalnya saat melihat ada seekor kucing sedang melintas, Bunda langsung membuat cerita: “Hei lihat, ada kucing yang lewat di depan rumah kita! Kucingnya kecil, bulunya berwarna putih dan hitam, lucu sekali. Tapi kasihan, dia berjalan sendirian, tidak ada kucing lain yang menemani. Mungkin dia sedang mencari Bundanya untuk diajak makan bersama.”

Ajukan banyak pertanyaan

Bunda perlu untuk bertanya tentang apapun ke anak. Banyaklah bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Pastikan anak bisa menjawabnya dengan baik.

Misalnya: apa yang dirasakan anak hari ini, apa yang ingin dilakukan hari Sabtu dan Minggu besok, apa yang udah dilakukan kemarin. Tanyakan juga nama dan fungsi dari benda-benda yang ada di sekitar. Jangan bosan melakukan ini, dan tetaplah untuk membuatnya fun.

Hindari bahasa bayi

Pengucapan bahasa bayi atau baby talk sering dilakukan saat mengajak bicara anak. Maksudnya sih agar anak lebih mengerti karena mirip yang bisa ia ucapkan. Jika Bunda masih menerapkan baby talk, hal ini justru akan menjadi sebuah kemunduran buat anak.

Misalnya: “Icu kakak mau cekolah, calim duyu cana. Kakak ke cekolah naik ngeng-ngeng.” Seharusnya Bunda sampaikan yang benar, yaitu: “Itu kakak mau sekolah, salim dulu sana. Kakak ke sekolah naik motor.” 

Sampaikan hal-hal positif

Ajaran berbahasa untuk anak bukan melulu melalui pemberian perintah untuk berlaku disiplin saja, tapi banyak hal menyenangkan lainnya yang bisa Bunda sampaikan ke anak. Sampaikan hal-hal positif yang ada di sekitar.

Bahkan jika pun ada istilah yang mempunyai dua makna, salah satunya berkonotasi negatif, seperti contohnya kata “anjing”, tetap berikan informasi yang benar ke anak bahwa anjing adalah nama binatang berkaki empat yang menggonggong dan bisa berjasa menjaga rumah dari pencuri.

Dengarkan anak

Setiap kali anak mulai berbicara, entah menjawab pertanyaan Bunda, memberi komentar, atau bertanya sesuatu, Bunda harus mendengarkannya baik-baik. Tunjukkan ekspresi wajah Bunda yang tertarik dan berikan anggukan tanda Bunda mengerti. 

Saat anak menyadari bahwa Bunda memberikan perhatian dengan mendengarkannya dan tidak memotong apa yang ia katakan, anak akan merasa dihargai. Hal ini akan menambah motivasinya untuk semakin banyak berbicara sehingga perkembangannya akan cukup signifikan.

Jangan lupakan gestur dan ekspresi

Melatih berbahasa pada anak dengan memberikan komunikasi non-verbal melalui gestur dan ekspresi sesuai dengan materi akan sangat membantu anak dalam memahami dengan lebih baik dan cepat.

Contoh gestur yang bisa Bunda berikan adalah gerakan tangan, posisi badan, goyangan kepala dan badan, bahkan hingga tarian Badut jika diperlukan. Ekspresi yang biasa dilakukan adalah senyuman, muka kaget, bingung, hingga harus tertawa terbahak-bahak harus bisa Bunda tunjukkan.


Suasana fun dan sejumlah variasi materi yang Bunda sampaikan, tentu akan membuat anak tambah semangat dan terhindar dari jenuh dalam berlatih kemampuan berbahasa, bersama Bunda. Untuk menambah rasa nyaman dalam berlatih bahasa, pilihkan popok cuci ulang yang baik untuk anak, seperti produk clodi dari Minikinizz.

Share this Post:
Whatsapp Telepon SMS