Saatnya Menyapih Anak, Ikuti Tips Ini
Setelah melewati periode pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, lalu ditambah masa menyusui normal hingga dua tahun, sudah saatnya Bunda menghentikan pemberian ASI ke si kecil alias menyapih. Saatnya anak beralih mengonsumsi susu non-ASI.
Selain mencapai dua tahun, sapih juga perlu dilakukan jika muncul tanda-tanda anak tampak tidak ingin nenen, bahkan rewel saat disodorinya. Waktu menyusu juga menjadi lebih singkat dari biasanya, anak cenderung mudah berpaling perhatiannya, anak hanya mengulum puting tanpa menyedotnya demi rasa nyaman yang didapat, atau anak hanya bermain-main payudara Bunda saja.
Jika tanda-tanda itu muncul, Bunda harus mulai menyapihnya. Tapi kadang proses menyapih ini tidak berjalan mulus. Banyak anak tidak mau lepas dari menyusu Bunda, sehingga banyak pula Bunda yang menunda menyapih hingga berkepanjangan. Selain itu, dari sisi Bunda pun tak sedikit yang mengalami pembengkakan atau mastitis.
Menyapih harus dilakukan dengan benar. Ini penting untuk menentukan kualitas gizi anak. Jika salah dalam menyapih, bisa berpotensi malnutrisi pada anak, gangguan perkembangan kognitif dan sosial, hingga berpengaruh ke kelancaran dalam belajar di sekolah nantinya.
Berikut ini adalah tips ampuh dan efektif yang bisa Bunda lakukan saat akan menyapih anak. Simak, yuk!
Bertahap dan perlahan
Bunda harus melakukan proses menyapih anak secara perlahan dan bertahap, jangan langsung dihentikan secara tiba-tiba. Bunda bisa memberikan target selama 1-2 bulan, bahkan bisa lebih.
Bunda bisa mulai mengganti memberikan susu formula saat jadwal menyusu. Bunda bisa melakukannya secara bergantian dengan porsi lebih banyak susu formulanya. Dengan demikian anak akan mulai terbiasa. Produksi ASI Bunda pun akan berangsur berkurang sehingga dapat terhindar dari mastitis.
Kurangi durasinya
Dalam rangkaian menyapih secara bertahap dan perlahan, Bunda bisa mulai mengurangi durasi pemberian ASI ke anak. Jika biasanya durasi menyusui 10 menit, Bunda bisa menyingkatnya menjadi 5 menit saja. Selingi dengan memberikan asupan lain. Lama-lama anak akan terbiasa menyusu singkat dan akhirnya Bunda bisa lebih mudah menghentikannya.
Tunda waktu menyusui
Selain mengurangi durasinya, Bunda bisa sering-sering menunda waktu menyusui. Alihkan perhatian anak pada pemberian asupan lain. Berikan alasan menunda saat anak meminta menyusu, misalnya saat meminta di sore hari, sampaikan ke anak menyusunya nanti malam saja sebelum tidur, sembari mengajak anak beraktivitas sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya.
ASI melalui botol
Tahap paling efektif menyapih adalah Bunda memeras ASI terlebih dahulu lalu dimasukkan ke botol. Tidak usah penuh, mulai dari setengah atau sepertiga botol saja. Ini untuk membiasakan anak mengenal media lain selain puting susu Bunda. Setelah itu Bunda sambung dengan susu formula.
Secara bertahap kurangi jumlah ASI, hingga cukup beberapa tetes saja sebelum ke susu formula. Tahap berikutnya adalah engenalkan anak untuk minum dengan menggunakan gelas.
Baju berbeda
Untuk beberapa kali biarkan anak membuka sendiri bagian depan pakaian Bunda sebelum menyusu, jangan langsung disodorkan. Kenakan baju daster dengan kancing yang mudah dibuka. Setelah berlangsung beberapa kali, mulai gantilah baju yang sedikit rumit untuk dibuka, kancing yang susah dibuka atau tanpa kancing sama sekali. Sembari Bunda sediakan susu folmula dalam botol saat anak mulai kerepotan membuka.
Selain itu, hindarkan membuka pakaian di depan anak. Jika tidak, saat melihat payudara Bunda, keinginan untuk menyusu akan muncul kembali. Jadi bermain kucing-kucingan lah selama beberapa waktu.
Ubah posisi gendongan
Ini juga penting dilakukan saat proses menyapih. Saat menggendong anak, ubahlah posisinya dari biasanya, terlebih posisi menggendong saat menyusui. Bunda bisa mulai dengan gaya gendong punggung atau di depan seperti saat akan berpelukan. Ini akan membuat anak tidak kepikiran untuk menyusu.
Aktivitas sebelum tidur
Menyusu adalah aktivitas paling nyaman untuk anak saat sebelum tidur. Bunda harus menciptakan aktivitas baru yang juga membuat anak nyaman dan tenang sebelum tidur sebagai pengganti dari aktivitas menyusui. Bunda bisa mengajaknya mengobrol sambil mendekapnya, membacakan dongeng, atau memainkan musik tertentu. Ini akan membuatnya tenang dan tertidur tanpa ingin menyusu lagi.
Nah, setelah mengetahui tips ampuh cara menyapih anak tersebut, Bunda bisa dengan mantap mencobanya. Tapi Bunda harus perhatikan, proses sapih perlu ditangguhkan atau ditunda terlebih dahulu pada kondisi tertentu atau muncul gejala-gejala efek samping.
Kondisi dan gejala yang muncul adalah terdapat alergi makanan atau minuman selain ASI, maka upaya sapih harus ditunda dulu sampai ketemu solusinya. Selain itu jika anak sedang sakit, atau tumbuh gigi, atau stres kecil akibat lelah bepergian jauh dan lama, maka kondisinya bisa memburuk jika harus pisah dengan ASI. Sebaiknya tunda selama beberapa waktu.
Agar Bunda lebih mudah dalam menjalani proses penyapih anak, pastikan Bunda memakaikan popok cuci ulang berkualitas bagus, seperti produk clodi Minikinizz, agar anak selalu berada dalam kondisi nyaman. Selamat menyapih si kecil ya, Bun..