Si Kecil Terbiasa Ngempeng, Apa Dampaknya?
Ngempeng merupakan sebuah naluri alamiah yang timbul pada bayi. Kebiasaan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak si kecil di dalam perut dengan menghisap jari tangan. Ketika lahir, kebiasaan ini pun tidak langsung hilang. Bayi masih sering menghisap jari atau bahkan barang di sekitarnya seperti mainan atau selimut. Namun karena tangan bayi tidak selalu bersih, bunda biasanya memberikan empeng sebagai pengganti. Alhasil, ngempeng pun menjadi kebiasaan yang dilakukan bayi.
Sebenarnya, tak semua orang setuju memberikan empeng pada anak mereka. Beberapa beranggapan bahwa ngempeng adalah kebiasaan buruk yang harus dihindari. Nah, menurut dr. Marissa Tania S. Pudjiadi, Sp.A., penggunaan empeng pada bayi boleh-boleh saja asalkan tidak terlalu intens karena bisa merubah posisi gigi dan rahang atas mulut.
Menurut beliau, bayi memang mempunyai fase oral sampai usia kurang lebih dua tahun. Untuk itu, ia membutuhkan sesuatu untuk diemut atau dihisap. Selain itu, ngempeng juga dapat membuat bayi merasa tenang dan nyaman.
Tapi bunda tentu sadar kalau penggunaan empeng terlalu sering akan memberikan dampak negatif pada si kecil. Apa sajakah? Simak ulasannya di bawah ini ya, bun.
Tidak Higienis
Karena ukuranya yang kecil, bunda pasti sering meletakkan empeng sembarangan. Tahukah bunda, hal ini akan membuat empeng kotor dan tidak steril sehingga berisiko memindahkan kuman ke mulut bayi.
(Baca juga: Sedang Tren, Ternyata Ini Lho Keuntungan Menggunakan Clodi)
Gangguan Infeksi Telinga
Tahukah bunda, ngempeng dengan waktu lama dapat menyebabkan si kecil terserang infeksi telinga yang disebut otitis media akut yang disebabkan oleh perubahan tekanan antara telinga tengah dan tenggorokan bagian atas.
Membuat Anak Telat Berbicara
Terlalu sering menggunakan empeng, apalagi jika dipakai hampir sepanjang hari, berisiko membuat anak terlambat berbicara. Hal ini disebabkan karena ketika ngempeng, otot mulut bayi kurang terlatih.
Memengaruhi Pertumbuhan Gigi & Lekung Rahang
Tak jarang bayi menggigit dan menarik empeng. Hal ini tanpa disadari dapat memengaruhi bentuk rahang dan gigi.
(Baca juga: 5 Mitos & Fakta Seputar Bedong Bayi. Bunda Percaya?)
Lalu, apa yang dapat bunda lakukan untuk menghentikan kebiasaan ngempeng bayi?
1. Buat batasan. Bunda bisa memberitahu si kecil kapan ia bisa memakai empeng dan kapan ia tidak boleh menggunakannya. Misalnya, empeng hanya digunakan sebelum tidur dan tidak boleh digunakan ketika di luar rumah.
2. Hindari hal-hal berbau dot. Kecuali ketika minum susu formula, biasakan si kecil untuk makan dan minum menggunakan sendok dan garpu.
3. Jika si kecil benar-benar sulit diajak bekerjasama, bunda bisa mengoleskan zat atau makanan pahit untuk membuatnya tidak nyaman dengan empeng-nya.
Itulah beberapa dampak ngempeng pada bayi yang harus bunda tau. Sah-sah saja jika si kecil ngempeng, namun bunda tetap harus memperhatikan waktu pemakaiannya.