Umur Sudah 1 Tahun Tapi Si Kecil Belum Bisa Jalan, Kenapa Ya?
Pertumbuhan anak merupakan faktor penting yang harus diperhatikan orang tua. Salah satu hal yang menjadi perhatian besar adalah ketika si kecil mulai berjalan. Umumnya, bayi mulai belajar melangkah di usia 9 – 12 bulan. Namun karena setiap bayi memiliki kondisi yang berbeda, kemampuan untuk mulai berjalan pun juga berbeda.
Beberapa bayi mengalami kondisi terlambat berjalan (delayed walking). Ini adalah kondisi dimana si kecil belum bisa berjalan bahkan ketika umurnya sudah lebih dari 1 tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Apa sajakah? Berikut ulasannya.
Sistem Motorik Telat Berkembang
Faktor pertama yang bisa membuat anak telat berjalan adalah telat berkembangnya sistem motorik anak. Biasanya, kemampuan motorik anak berupa mengangkat kepala di usia 4 bulan atau duduk di usia 6 – 8 bulan.
Menurut Dr. Greenspan, Direktur Medis di Rumah Sakit Umum Anak Boston, jika anak belum bisa duduk pada usia 10-11 bulan, kemungkinan ia juga akan mengalami terlambat berjalan.
Keterlambatan kematangan sistem motorik ini bisa disebabkan karena anak fokus untuk mengembangkan kemamuan lain seperti berbicara, mendengar, atau memperhatikan sekeliling.
Jadi, bunda tidak perlu khawatir jika si kecil telat berjalan karena ia sedang meng-explore kemampuan lainnya. Baby akan mulai berjalan ketika waktunya tepat.
Kelainan Pada Otot
Hal lain yang bisa menyebabkan anak telat berjalan adalah adanya kelainan pada kekuatan otot. Ini yang harus diantisipasi oleh para orang tua. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kondisi ini adalah cerebral palsy dan down syndrome.
Pengaruh Lingkungan
Selain faktor yang berasal dari diri bayi sendiri, lingkungan sekitar juga bisa menjadi penyebab si kecil telat berjalan lho. Misalnya, bunda lebih sering menggendong bayi sehingga membuatnya jarang berjalan. Selain itu, jika anak pernah menderita sakit yang membuatnya harus lama berbaring atau dirawat inap, ini juga bisa menjadi penghambat bayi cepat berjalan.
Penyebab eksternal lainnya adalah terjadinya malnutrisi ketika masa kehamilan. Malnutrisi atau kekurangan gizi pada janin dapat menyebabkan terjadinya delayed walking pada bayi.
Kurang Asupan Gizi
Menurut dokter spesialis anak, Trully Kusumawardhani, kurangnya asupan gizi yang diterima anak bisa menjadi faktor penghambat ia cepat berjalan. Bunda perlu memperhatikan apakah asupan gizi dan nutrisinya sudah tercukupi serta apakah ia sudah mencapai berat badan ideal. Sebab, berat badan berpengaruh terhadap massa ototnya.
“Jika berat badan anak kurang, bagaimana ia mau jalan? Tenaganya enggak ada, ototnya kecil, bagaimana dia kuat untuk menahan badannya?” ujarnya.
Tempramen Anak
Ternyata tempramen atau watak juga bisa mempengaruhi kecepatan melangkah si kecil lho. Ketika ia merasa lebih nyaman untuk berbaring atau merangkak dan membuatnya malas berjalan. Hal yang bisa bunda lakukan adalah mmeberinya stimulus untuk membuatnya melangkah.
Riwayat Medis Masa Lalu
Coba bunda ingat-ingat, apakah si kecil pernah mengalami penyakit serius atau masalah perkembangan lainnya di masa lalu? Kondisi medis di masa lalu juga bisa berpengaruh pada perkembangan kemampuannya lho.
Kesibukan Orang Tua
Hal yang sering terlupakan adalah peran orang tua terhadap buah hati. Menurut terapis fisik, Gay Girolami, orang tua yang sangat sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk mengajari anak mereka berjalan cenderung lebih memilih menggunakan alat bantu jalan. Hal ini mungkin akan membantu si kecil untuk melompat dan berjinjit. Tapi ia akan mengalami kesulitan ketika ia sudah harus berdiri dan berjalan karena otot dan pinggulnya belum berkembang sepenuhnya.
Itulah beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya delayed walking atau telat berjalan pada si kecil. Beberapa faktor tentu tidak perlu dikhawatirkan karena bisa terselesaikan seiring berjalannya waktu. Namun, beberapa faktor lainnya harus lebih diperhatikan karena berpengaruh pada kesehatan anak.