Bolehkah Memberikan Cokelat Sebagai MPASI?
Saat si Kecil masuk usia 6 bulan, Bunda bisa memberikan makanan tambahan untuk mendukung asupan ASI -- yang biasa disebut MPASI -- karena sudah melewati masa pemberian ASI eksklusif. Bersama MPASI tersebut, ASI akan tetap diberikan hingga usia si Kecil mencapai 2 tahun.
Biasanya Bunda akan memilih untuk memberikan MPASI dengan pertimbangan bernilai gizi tinggi dan disukai si Kecil. Bunda akan senang saat melihat si Kecil makannya lahap, sehingga berharap sehat dan cepat besar.
Namun tidak semua makanan tambahan itu aman dan bisa diberikan, meskipun si Kecil sangat menyukainya. Makanan itu adalah cokelat, yang identik dengan rasa manis dan lezat. Tak hanya anak-anak, hampir semua kalangan dan usia menyukai cokelat, baik berbentuk padat maupun cair.
Mengapa cokelat tidak dianjurkan sebagai MPASI? Apakah cokelat mengandung bahan-bahan yang berbahaya untuk si Kecil?
Berikut ini alasan mengapa cokelat tidak dianjurkan, bahkan dianjurkan untuk menghindari sebagai makanan pendamping ASI.
Sistem pencernaan si Kecil belum bisa mencerna cokelat
MPASI yang dianjurkan untuk si Kecil adalah makanan padat yang telah dihancurkan menjadi halus, seperti bubur yang merupakan hasil olahan dari sayuran, daging, atau sereal basah. Sedangkan cokelat tidak termasuk makanan padat jenis itu. Sistem pencernaan dari anak di bawah usia 1 tahun belum mampu menyerapnya dengan sempurna.
Cokelat mengandung banyak hal yang tidak baik untuk si Kecil
Cokelat itu ada 3 macam, yaitu cokelat hitam (dark chocolate), cokelat putih (white chocolate), dan cokelat susu (milk chocolate). Jenis dark menjadi paling bagus dikonsumsi, tapi tetap saja tidak bagus sebagai MPASI.
Secara umum, cokelat mengandung banyak hal yang tidak baik untuk si Kecil, yaitu:
- Gula. Kandungan gula pada cokelat bisa merusak email gigi bayi.
- Kafein. Kandungan ini menyebabkan sakit kepala, sakit perut, hingga si Kecil sulit konsentrasi.
- Pemanis buatan. Bunda pasti sudah paham jika bahan kimia dalam pemanis buatan bisa berisiko menyebabkan alergi (dengan gejala: gatal-gatal, ruam kulit, atau lidah bengkak), obesitas, diabetes, dan detak jantung lebih cepat.
Alasan-alasan itulah yang menyebabkan mengapa cokelat tidak disarankan untuk digunakan sebagai makanan pendamping ASI, hingga usia si Kecil menginjak 1 tahun. Bahkan hasil penelitian menunjukkan usia aman untuk mulai mengonsumsi cokelat adalah ketika si Kecil menginjak 2 tahun.
Setelah mengetahui alasan, bahaya, dan potensi negatif yang bisa menimpa si Kecil jika mengonsumsi cokelat sebagai pendamping ASI, maka Bunda dapat segera mengambil sikap terbaik. Cokelat cukup untuk Bunda dan Ayah saja dulu, saat si Kecil beranjak masuk usia 2 tahun, segala jenis cokelat sudah bisa Bunda sajikan untuk seluruh keluarga.