facebook pixel

Fakta Virus Corona pada Balita dan Cara Pencegahannya

Main Image: Fakta Virus Corona pada Balita dan Cara Pencegahannya

Fakta pertama yang perlu Bunda ketahui dan waspadai adalah Corona tak pandang usia. Artinya umur berapa pun, termasuk balita kesayangan Anda bisa berpotensi terpapar virus mematikan itu. Virusnya bernama Corona (SARS-CoV-2), penyakitnya bernama Covid-19.

Walaupun ada studi dari Rumah Sakit Wanita dan Anak di Singapura bahwa balita mempunyai risiko terkecil tertular Corona, karena lebih kebal dibanding orang dewasa. Jadi tetap saja balita bisa tertular. Penularan Corona pada anak-anak pada umumnya terjadi akibat tertular orang yang berada serumah dengannya alias anggota keluarganya sendiri. Kasihan sekali.

Gejala Corona

Info dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), tanda dan gejala Corona pada si kecil agak susah dibedakan. Apakah terkena Corona atau penyakit saluran pernapasan lainnya. Gejalanya bisa berupa batuk dan pilek seperti penyakit selesma.

Jika menyerang paru-paru, bisa lebih berbahaya, karena bisa memicu radang paru-paru (pneumonia). Gejalanya antara lain: demam, batuk, dan susah bernapas yang ditandai dengan sesak nafas dan napas cepat.

Coba hitung jumlah pernapasan si kecil dalam 1 menit. Ini untuk mengetahui ada gejala napas cepat atau tidak. Tergantung umurnya, hitungan untuk nafas cepat tersebut seperti ini:

  • Umur 0-2 bulan = 60x atau lebih 
  • Umur 2-12 bulan = 50x atau lebih
  • Umur 1-5 tahun = 40x atau lebih

Itu hitungan dalam 1 menit. Jika angkanya seperti itu berarti si kecil ada gejala napas cepat. Bunda coba perhatikan juga ada tanda sesak napas atau tidak.

Gejala utama dari Corona pada balita, relatif sama, yaitu:

  • Demam dengan suhu tubuh tinggi, malaise (pegal, lelah, perasaan tidak nyaman tanpa alasan jelas), fatigue (kelelahan akibat aktivitas), nyeri otot di sekujur tubuh (mialgia), dan nyeri kepala. Gejala ini merupakan gejala sistemik.
  • Batuk terus-menerus tanpa jeda, pilek, nyeri tenggorokan, sesak napas, dan hidung tersumbat. Ini merupakan gejala saluran napas.
  • Mual, muntah, dan diare. Ini merupakan gejala lainnya.
  • Tidak peka terhadap rasa dan bau. Fungsi indera ini menurun.

 
Info dari Harvard Health Publishing, balita yang mengalami paparan Corona akan mengalami komplikasi virus tersebut. Kondisi tersebut disebut sebagai sindrom inflamasi multisistem pada anak. Ini berbahaya. Masalah yang bisa muncul akibat komplikasi peradangan ini antara lain mengancam jantung, potensi gagal organ, dan berujung kematian.

Cara Pencegahan Corona

Sebagaimana kampanye yang sudah didengungkan oleh berbagai pihak sejak lebih dari setahun ini, cara pencegahan Corona pada balita sebenarnya relatif sama dengan pencegahan pada orang dewasa, namun ada tambahan tentang imunisasi.

1. Pastikan imunisasi sudah lengkap
Pencegahan Corona pada balita dan orang dewasa sebenarnya sama, namun perlindungan penyakit pada balita ini perlu ditambah dengan pemberian imunisasi yang lengkap. Untuk itu pastikan balita Anda sudah memperoleh imunisasi dasar yang lengkap sesuai jadwal.

2. Ajari balita mencuci tangan dengan benar
Contohkan dan ajari balita Anda untuk mencuci tangan dengan baik dan benar. Setiap kali selesai beraktivitas terlebih bermain di luar, si kecil harus mencuci tangan sebelum melanjutkan aktivitasnya di dalam rumah. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu sandingkan balita Anda dengan hand sanitizer sebagai alternatif dari air dan sabun.

3. Biasakan balita memakai masker
Walau kadang merasa engap, pastikan balita Anda rajin memakai masker. Pilih masker yang ukurannya pas dengan wajah si kecil. Motif lucu bisa dipilih agar si kecil semangat mengenakannya. Jika si kecil sedang batuk atau pilek, Bunda bisa tambahkan lapisan tisue di dalam masker tersebut.

4. Berikan balita makanan bergizi
Selain imunisasi, perkuat pertahanan tubuh balita Bunda dengan memberikan asupan makanan bergizi. Bunda bisa memilih sayuran dan buah-buahan yang sarat nutrisi dan kaya akan beta karoten, seperti jeruk dan wortel. Asupan tersebut akan memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk menangkal Corona.

5. Ajak balita mengenal olahraga
Olahraga dapat memperkuat daya tahan tubuh, oleh karenanya ajak balita Anda untuk rajin berolahraga. Setidaknya 30 menit sehari. Pilih olahraga yang disukai si kecil, seperti bersepeda, badminton, atau joging.

6. Minimalisasi bepergian
Untuk memutus rantai penyebaran Corona, sebisa mungkin minimalkan balita bermain bersama teman-teman di luar rumah, termasuk juga acara pergi bersama Bunda ke tempat keramaian. Sebagai gantinya, perbanyak acara bermain bersama sambil menambah wawasannya.  

7. Berikan penjelasan
Terakhir, Bunda harus memberikan pemahaman ke balita tentang bahaya Corona yang mengancam siapapun. Gunakan bahasa dan istilah yang ia mengerti. Pastikan balita Anda tidak gampang untuk mengakses area mata, hidung, dan mulut, terlebih saat berada di luar rumah. 

Setelah mengetahui fakta tentang Corona pada balita dan cara pencegahannya, Bunda tentu akan lebih bijak dan waspada untuk melindungi mereka dari ancaman Corona, yang bisa datang kapan saja dan dari mana saja sumbernya.

Jangan lupa untuk memberikan kenyamanan untuk aktivitas si kecil dengan memakaikannya popok cuci ulang berkualitas baik seperti produk clodi Minikinizz. Mari kita lindungi balita dari ancaman Corona.

Share this Post:
Whatsapp Telepon SMS