Benarkah Pembalut Kain Lebih Ramah Lingkungan?
Saat ini kesadaran akan hidup sehat sudah menjadi gaya hidup setiap orang, salah satunya adalah kesadaran tentang menjaga kelestarian lingkungan. Tahukah kamu, bahwa rata-rata setiap wanita menghabiskan pembalut sekali pakai hingga 11.000 pieces seumur hidupnya? Bayangkan jika sampah itu ada di sekitar lingkungan kita, pastinya lama kelamaan akan mencemari lingkungan bukan?
Seperti yang terjadi di Kediri, Jawa Timur tahun 2017 lalu. Diketahui bahwa 21 spesies ikan di Sungai Brantas terancam oleh limbah padat yang dibuang ke dalam air, termasuk popok sekali pakai dan pembalut wanita di dalamnya.
Hal ini sungguh sangat disayangkan. Bayangkan jika kita memakan ikan yang di dalamnya sudah terkandung pecahan limbah plastik, lama kelamaan plastik itu akan meracuni perut kita juga bukan? Oleh karena itu sudah saatnya kita beralih ke pembalut kain yang lebih ramah lingkungan.
1. Pembalut Kain Lebih Ramah Lingkungan
Sama halnya seperti popok clodi yang bisa dicuci ulang, pembalut berbahan kain juga lebih ramah lingkungan karena tidak menambah jumlah sampah anorganik.
2. Penggunaan Pembalut Kain Lebih Aman
Selain itu, penggunaan pembalut cuci ulang juga lebih sehat dan juga lebih aman. Karena tidak mengandung bahan kimia seperti klorin yang terdapat pada kebanyakan pembalut, risiko terjangkit iritasi kulit pun lebih kecil. Saat menggunakan pembalut kain, gantilah minimal setiap 4 jam sekali. Selanjutnya, cuci dengan air mengalir dan jemur hingga kering.
Oleh karena itu, demi menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan, Klodiz mengeluarkan produk pembalut kain wanita yang ramah lingkungan.
Terbuat dari microfiber sebagai penyerap dan inner Bamboo yang lembut dan aman ber-SNI, ditambah dengan PUL pada bagian luarnya menjamin tidak akan terjadinya kebocoran. Sangat cocok untuk Anda yang memiliki kulit sensitif terhadap pembalut sekali pakai yang seringkali menyebabkan rasa gatal selama pemakaian.