8 Masalah Kulit yang Sering Dialami Bayi
Bayi, khususnya yang baru lahir, memiliki kulit yang sensitif. Saking sensitifnya, bayi tidak boleh disentuh oleh sembarang orang. Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya yang masih lemah sehingga sangat rentan terkena masalah kulit.
Ya, masalah kulit memang sering terjadi pada bayi, mulai dari alergi berat hingga gatal-gatal. Terkadang penyebabnya sulit diketahui sehingga bunda harus selalu siaga jika si kecil terkena masalah kulit.
Lalu, masalah apa sajakah yang sering menyerang kulit bayi? Minikinizz telah merangkumnya untuk bunda.
1. Kulit Kering
Masalah kulit kering sangat sering terjadi pada bayi. Hal paling parah yang bisa terjadi adalah bersisik hingga mengelupas. Masalah ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari lingkungan yang terlalu panas untuk bayi atau terlalu dingin sehingga membuatnya kekurangan cairan, hingga produk baby care yang tidak cocok untuk kulit bayi.
Untuk mengatasinya, bunda harus memastikan bahwa si kecil tidak kekurangan cairan. Selain itu, biasakan untuk mengoleskan pelembab untuk menjaga kelembaban kulitnya. Tapi jika kondisi tidak membaik, segera bawa si kecil ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
(Baca juga: 6 Hal yang Harus Bunda Hindari Saat Menghadapi Anak Tantrum)
2. Biang Keringat
Biang keringat juga cukup sering menyerang kulit bayi. Masalah ini membuat kulit memerah dan gatal sehingga membuat si kecil tidak nyaman. Biasanya biang keringat muncul di lipatan kulit atau daerah yang tertutup baju.
Untuk mengatasinya, pakaikan pakaian berbahan katun longgar. Hindari juga penggunaan memakaikan salep atau krim pada daerah yang terkena biang keringat karena hal ini justru akan memperburuk keadaan. Sebagai gantinya, bunda bisa menggunakan krim hidrokortison 0,5%, namun harus atas saran dokter.
3. Jerawat
Tak hanya remaja atau orang dewasa yang bisa terkena jerawat, bayi juga bisa lho. Jerawat pada bayi biasanya muncul di daerah pipi, hidung atau dahi. Tapi tenang bun, jerawat bukan masalah yang besar karena akan hilang dengan sendirinya.
Untuk mengatasinya, bunda bisa memberikan pelembab khusus untuk mengatasi jerawat bayi. Hindari mencubit atau memecahkan jerawat pada bayi.
(Baca juga: Tips Memilih Popok Kain Bayi Berdasarkan Usia)
4. Spot Cafe-au-Lait
Spot ini biasanya terjadi pada bayi baru lahir dan jumlahnya hanya 1-2 spot. Bentuknya bukan berupa benjolan dan bisa muncul di bagian tubuh manapun. Warnanya krem atau coklat muda. Bunda tidak perlu khawatir karena masalah ini bukan masalah serius.
Namun jika bunda menemukan 6 spot cafe-au-lait pada tubuh si kecil, ada baiknya jika bunda membawanya ke dokter karena bisa jadi itu merupakan tanda neurofibromatosis, kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal jaringan saraf.
5. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya kemerahan yang disertai gatal atau nyeri. Biasanya terjadi pada bayi di bawah usia dua tahun. Masalah kulit ini bisa disebabkan karena faktor genetik atau faktor lingkungan seperti debu dan asap rokok.
Untuk mengatasinya, mandikan bayi menggunakan sabun yang mengandung pelembab, tidak berwarna dan tidak mengandung pewangi. Mandikan si kecil 2 kali sehari selama 15 – 20 menit menggunakan air hangat kuku.
6. Ruam Popok
Ruam popok merupakan masalah kulit yang sering dialami bayi. Hal ini ditandai dengan munculnya kemerahan di area kulit yang tertutup popok. Bayi juga akan menunjukkan gelagat gatal. Hal ini bisa disebabkan karena popok jarang diganti atau bahan kain popok yang bisa menyebabkan ruam.
Untuk mengatasinya, oleskan lotion yang mengandunag zinc untuk meredakan ruam. Selain itu, bunda juga harus memastikan bahwa bahan popok yang digunakan si kecil aman dan nyaman. Bunda bisa memilih popok clodi Minikinizz yang sudah teruji secara SNI sehingga bunda tidak perlu takut baby terkena ruam popok.
(Baca juga: Popok Bayi Minikinizz)
7. Biduran
Biduran merupakan bentol merah yang menonjol dan melebar pada kulit. Masalah kulit pada bayi ini bisa menyerang seluruh bagian tubuh, baik wajah, tangan, badan hingga kaki. Biduran bisa terjadi karena alergi makanan atau keringat.
Biduran sebenarnya tidak membahayakan, namun jika bunda merasa biduran si kecil mulai masuk ke tahap kronis, segera periksakan ke dokter untuk meminta penanganan lebih lanjut.
8. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik atau disebut juga cradle cap merupakan masalah yang terjadi pada kulit kepala bayi. Biasanya terjadi pada bayi berusia 1-3 bulan. Hal ini ditandai dengan munculnya ruam merah di kulit kepala yang lama-kelamaan berubah menjadi kerak berwarna kuning.
Dermatitis seboroik terjadi karena kelenjar sebaceous di kulit kepala yang berlebihan dan membuat kelenjar memproduksi minyak licin sehingga sel-sel kulit tua di atas kepala bayi dan sekitarnya terperangkap.
Bunda tidak perlu khawatir karena masalah ini akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Saat mandi, cuci rambut bayi dengan lembut menggunakan shampoo khusus bayi.
Itulah beberapa masalah kulit yang sering terjadi pada bayi. Bunda tidak perlu takut karena beberapa poin memang wajar terjadi. Yang terpenting adalah memberikan yang terbaik untuk si kecil dan menjaganya agar tetap sehat. Good luck, bun!