Penggunaan Popok Sekali Pakai Ternyata Tidak Ramah Lingkungan!
Popok sekali pakai atau pospak (disposable diapers) adalah produk popular di Indonesia, meskipun pospak menawarkan kenyamanan namun, tahukah bunda jika penggunaan popok sekali pakai seringkali menimbulkan masalah lingkungan?
Data Kementerian Kesehatan tahun 2016 menyatakan jumlah batita (0-2 tahun) di Indonesia mencapai 14 Juta jiwa. Jika 1 orang batita di Indonesia menggunakan pospak dalam sehari kurang lebih 6 Pcs dikali jumlah bayi/batita di Indonesia.
Jika dihitung dalam 1 hari : 1 x 6 Pcs x 14 juta = 84 juta pcs dalam 1 hari
Dan rata-rata balita menggunakan popok selama 2 sampai 3 tahun. Di negara maju diperkirakan masyarakatnya membuang 1,7 milyar popok bayi setiap tahun, di dunia diperkirakan ada 27,4 milyar popok bayi dari berbagai negara yaitu sekitar lebih dari 3,5 juta ton sampah, dan ini menyumbang 2,5 % sampah rumah tangga dunia. Diperkirakan untuk tahun yang akan datang pospak menjadi ancaman sampah terbesar no.3.
Membutuhkan Waktu 500 Tahun Agar Pospak Dapat Terurai!
Popok sekali pakai harus terpapar oksigen dan sinar matahari agar dapat terurai, dan itu membutuhkan waktu sekitar 500 tahun! Selain itu jutaan ton limbah yang tidak diolah di TPS setiap tahun dapat mengakibatkan pencemaran air tanah. Coba bunda bayangkan, bagaimana dampaknya bagi lingkungan hidup terutama untuk generasi penerus mendatang?
Pemerhati Green Parenting Dr. Alan Greene menyarankan agar bunda kembali menggunakan popok kain bayi yang ramah lingkungan. Selain itu, cara ini juga efektif mempercepat proses latihan anak untuk buang air di tempatnya (potty training).
Jika bunda takut kotoran bayi mengotori tempat tidur, pakaian, atau perabotan rumah, bunda bisa menggunakan popok cuci ulang / cloth diaper (clodi). Popok clodi merupakan popok kain modern dimana lapisan luarnya terbuat dari bahan anti bocor yang disebut dengan polyurethan laminate. Adapun lapisan dalamnya berupa kain yang bisa dicuci dan dipakai ulang. Selain itu, popok clodi juga aman bagi kulit sensitif, tidak panas, dan tidak menibulkan ruam pada bayi.
(Baca juga: Apa Itu Popok Clodi? Kenapa Clodi Lebih Untung?)
Popok Sekali Pakai Dapat Menaikkan Suhu Skrotum
Dikutip dari laman abcnews.go.com, peneliti di Jerman menemukan fakta bahwa bayi laki-laki yang memakai popok plastik memiliki kenaikan suhu skrotum signifikan dibandingkan dengan bayi yang memakai popok kapas. Para peneliti berteori hal ini dapat menyebabkan masalah infertilitas di kemudian hari. Skrotum adalah kantung kulit luar pembungkus testis, tempat tubuh memproduksi sperma.
Para peneliti menempatkan 48 bayi dalam plastik Pampers dan popok kapas dan membandingkan suhu skrotum mereka selama 24 jam berikutnya. Mereka menemukan kenaikan 1 derajat Celcius pada bayi yang mengenakan popok plastik, atau “popok sekali pakai.”
Sebagai bunda bijak, kita harus pandai memilih barang yang aman untuk bayi dan aman untuk lingkungan. Jadi mana yang bunda pilih, popok kain atau popok sekali pakai?